Ketika manusia mendekati uzur (usia lanjut), secara alamiah, kondisi fisik seseorang akan menurun secara perlahan-lahan. Tidak hanya pada tulang atau kulit, tapi juga rongga mulut. Ada empat masalah yang sering ditemukan pada mereka yang tidak lagi muda.
Masalah paling umum adalah berkurangnya jumlah gigi karena tanggal atau dicabut. Kalau banyak gigi yang hilang, maka fungsi estetika dan pengunyahan akan terganggu. Selain itu sistem okulasi atau buka tutup sendi rahang ikut terganggu. Gigi berperan sebagai kunci dalam sistem okulasi. Karena kuncinya tidak ada, muncul bunyi klik ketika kita membuka atau menutup rahang.
Banyaknya gigi yang hilang juga membuat tinggi gigit (pertemuan gigi atas dan bawah) terganggu. Ini bisa membuat bibir terlihat nyaprut saat mengatup. Kondisi tersebut membuat ujung bibir terlipat hingga rentan terhadap tumbuhnya jamur.
Yang kedua adalah masalah pada mukosa mulut, termasuk gusi. Pada mereka yang sudah tidak muda lagi, elastisitas mukosanya juga berkurang. Karena itu tidak jarang gusi mengalami resesi atau bergerak mendekati ujung kaar gigi. Akibatnya, muncul rasa ngilu pada gigi. Rasa ngilu itu semakin parah kalau teknik menyikat gigi juga salah.
Solusinya, kalau banyak gigi yang hilang, segera pasang gigi palsu. Tidak hanya untuk memperbaiki penampilan, tetapi juga membantu sistem pengunyahan (biar tua tetap gaya …). Lalu banyak minum air putih untuk membantu saliva yang sudah berkurang. Pastikan gigi sudah benar serta jangan lupa rajin memeriksakan diri ke dokter gigi.
Sabtu, 07 Juni 2008
Akibat Salah Merawat
Ada banyak kesalahan pada waktu muda yang efeknya dirasakan ketikan sudah lanjut usia. Misalnya, menato alis. Ketika sudah tua, wajah akan menurun. Maka, gambar alisnya ikut turun juga. Akibatnya wajah terlihat aneh.
Kalau sudah begitu, satu-satunya cara mengatasi adalah menarik kulit wajah atu face lifting yang membutuhkan biaya lumayan banyak.
Kalaupun ingin menato alis demi alasan kepraktisan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Misalnya, buat tato alis yang tidak terlalu panjang. Jadi, nanti garis lengkung ke belakangnya bisa ditambah sendiri dengan pensil alis.
Pilih warna coklat yang tidak terlalu tebal. Jangan pakai warna hitam. Biasanya lama-kelamaan terlihat kayak warna biru.
Kesalahan lain adalah mencabuti rambut putih. Mulai usia 35 tahun ke atas, biasanya rambut putih atau uban mulai muncul. Agar tidak mengganggu penampilan, orang sering mencabuti rambut putih tersebut. Terutama bila baru satu atau dua helai yang muncul. Padahal, jika kebiasaan jelek tersebut dilakukan terus menerus lama kelamaan akar rambut akan menjadi rusak.
Karena itu, daripada mencabuti rambut, lebih baik mewarnai rambut. Kalaupun sudah terlanjur ada banyak jalan untuk menutupinya. Misalnya, menggunakan tehnik tertentu yang membuat rambut lebih bervolume atau memakai rambut tambahan.
Kalau sudah begitu, satu-satunya cara mengatasi adalah menarik kulit wajah atu face lifting yang membutuhkan biaya lumayan banyak.
Kalaupun ingin menato alis demi alasan kepraktisan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Misalnya, buat tato alis yang tidak terlalu panjang. Jadi, nanti garis lengkung ke belakangnya bisa ditambah sendiri dengan pensil alis.
Pilih warna coklat yang tidak terlalu tebal. Jangan pakai warna hitam. Biasanya lama-kelamaan terlihat kayak warna biru.
Kesalahan lain adalah mencabuti rambut putih. Mulai usia 35 tahun ke atas, biasanya rambut putih atau uban mulai muncul. Agar tidak mengganggu penampilan, orang sering mencabuti rambut putih tersebut. Terutama bila baru satu atau dua helai yang muncul. Padahal, jika kebiasaan jelek tersebut dilakukan terus menerus lama kelamaan akar rambut akan menjadi rusak.
Karena itu, daripada mencabuti rambut, lebih baik mewarnai rambut. Kalaupun sudah terlanjur ada banyak jalan untuk menutupinya. Misalnya, menggunakan tehnik tertentu yang membuat rambut lebih bervolume atau memakai rambut tambahan.
TIPS AWET MUDA
Oleh: Muhammad Najib
Semua orang pasti ingin terlihat awet muda.
Untuk mencapainya, ada rahasia yang bisa dicoba.
Semua orang pasti ingin terlihat awet muda.
Untuk mencapainya, ada rahasia yang bisa dicoba.
Semua orang pasti mengalami penuaan seiring dengan bergulirnya waktu. Namun perlu diingat, bahwa umur seseorang tidak hanya didasarkan pada hitungan kalender. Tapi, ada juga yang namanya umur biologis. Artinya, umur kategori itu didasarkan pada kemampuan fungsi biologis seseorang.
Seseorang bisa dikatakan awet muda jika kondisi fisik umur biologis tampak lebih muda daripada umur kalender. Itu bisa didapat dengan menjaga serta meningkatkan kualitas pertumbuhan dan fungsi sel organ tubuh secara optimal. Dengan sendirinya akan terjadi perlambatan umur biologis.
Bagaimana caranya?
Poin pertama adalah santapan makanan yang benar. Artinya, makanan yang dikonsumsi harus disesuaikan dengan kebutuhan. Asupan yang diperlukan tiap individu berbeda, bergantung pada usia, beban kerja, berat badan, dan pantangan makanan.
Ingat, berhenti makan sebelum kenyang!.Yang kedua, santapan olah raga yang benar. Sama seperti makanan, kebutuhan olah raga tiap orang juga berbeda. Faktor yang mempengaruhi jenis olah raga adalah usia, pekerjaan, tingkat kebugaran, kondisi fisik dan tujuan.
Agar santapan itu berlangsung dengan baik dan berkesinambungan, ada baiknya memilih olah raga dengan kriteria 5M. Mudah, Murah, Meriah, dan Manfaat bagi Masyarakat. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak berolah raga. Sebab hal tersebut gampang dilakukan.
Poin ketiga adalah santapan pengetahuan yang benar. Jangan merasa sudah terlalu tua untuk menyerap pengetahuan baru, baik sesuai dengan profesi atau tidak. Pengetahuan luas akan memudahkan orang berkomunikasi dengan siapapun. Juga, bisa meningkatkan rasa percaya diri. Sebab, kita bisa masuk dalam komunitas apapun dan nyambung ngomong sama siapa saja.
Santapan sosial-budaya-masyarakat menjadi poin keempat rahasia awet muda. Itu berarti semua orang harus bisa bergaul dengan masyarakat tanpa membedakan usia, strata ekonomi, atau suku dan adat istiadat. Semua adalah teman. Jadi, kita nggak stres karena mungkin kepikiran punya musuh.
Terakhir, tapi tidak boleh dilupakan adalah santapan rohani. Poin tersebut berkaitan dengan pembinaan mental dan spiritual. Kalau itu semua dilakukan, awet muda bukan lagi hal yang sulit dicapai.
Kamis, 01 Mei 2008
Dunia Anak
Dunia anak kadang aneh, kadang lucu, kadang menjengkelkan, kadang menghibur, kadang penuh ilmu, kadang ini, kadang itu, kadang … dan kadang-kadang yang lain. Mereka imut, lucu, penuh rasa ingin tahu, penuh kepatuhan dan sebagainya.
Temanku, sebut saja Risa -seorang guru di sebuah TK dekat tempat tinggalku- menceritakan pengalamannya bergaul dengan manusia-manusia cilik yang berusia TK. Suatu ketika Risa ingin menanamkan perbuatan baik kepada bocah-bocah TK binaannya itu. Dia menanamkan konsep kepada mereka, bahwa perbuatan baik akan membawa kebaikan untuk sesama dan berpahala yang pastinya akan mendapatkan sorga sebagai imbalan dari Allah SWT atas amal baiknya. Dan tentunya Risa pun telah menceritakan bagaimana kondisi sorga yang penuh dengan kenikmatan beserta sifat-sifatnya yang telah diberitakan lewat wahyu Allah dan sabda Rasul-Nya
Kemudian Risa bertanya kepada bocah-bocah tersebut dengan penuh semangat, "Anak-anak. Bu guru mau bertanya, siapa diantara kalian yang mau ke sorga?".
Secara serempak mereka mengangkat tangan, kecuali Reza, dia hanya diam dan tidak mengangkat tangannya. Melihat ada anak didiknya yang tidak mengangkat tangan, Risa bertanya dengan bahasa guru TK yang penuh kasih, "Reza… kenapa tidak mengangkat tangan sayang?".
Tadi bu guru bilang, kalau kita harus patuh kepada ayah dan ibu. Itu kan termasuk perbuatan yang baik. Ayah dan ibu bilang, kalau pulang sekolah Reza harus langsung pulang, tidak boleh ke mana-mana. Reza takut dimarahi ibu kalau harus mampir ke sorga.
Itulah dunia anak, kadang kita menanamkan konsep seperti ini, yang dia tangkap seperti itu. Ana-anak pun mempunyai sejuta pertanyaan, sejuta penasaran dan sejuta perasaan yang kita sendiri sulit untuk menjelaskannya.
Kita harus pandai dalam menanamkan konsep, memberikan pengajaran dan menanamkan perasaan agar rasa penasaran anak dapat terpenuhi dan tentunya yang dapat dicerna oleh akal dan pikiran anak-anak.
Kanjeng Nabi Muhammad SAW bersabda "Kallimun Naasa biqadri 'Uquulihim". Bicaralah dengan manusia sebatas akal mereka mampu mencernanya.
Temanku, sebut saja Risa -seorang guru di sebuah TK dekat tempat tinggalku- menceritakan pengalamannya bergaul dengan manusia-manusia cilik yang berusia TK. Suatu ketika Risa ingin menanamkan perbuatan baik kepada bocah-bocah TK binaannya itu. Dia menanamkan konsep kepada mereka, bahwa perbuatan baik akan membawa kebaikan untuk sesama dan berpahala yang pastinya akan mendapatkan sorga sebagai imbalan dari Allah SWT atas amal baiknya. Dan tentunya Risa pun telah menceritakan bagaimana kondisi sorga yang penuh dengan kenikmatan beserta sifat-sifatnya yang telah diberitakan lewat wahyu Allah dan sabda Rasul-Nya
Kemudian Risa bertanya kepada bocah-bocah tersebut dengan penuh semangat, "Anak-anak. Bu guru mau bertanya, siapa diantara kalian yang mau ke sorga?".
Secara serempak mereka mengangkat tangan, kecuali Reza, dia hanya diam dan tidak mengangkat tangannya. Melihat ada anak didiknya yang tidak mengangkat tangan, Risa bertanya dengan bahasa guru TK yang penuh kasih, "Reza… kenapa tidak mengangkat tangan sayang?".
Tadi bu guru bilang, kalau kita harus patuh kepada ayah dan ibu. Itu kan termasuk perbuatan yang baik. Ayah dan ibu bilang, kalau pulang sekolah Reza harus langsung pulang, tidak boleh ke mana-mana. Reza takut dimarahi ibu kalau harus mampir ke sorga.
Itulah dunia anak, kadang kita menanamkan konsep seperti ini, yang dia tangkap seperti itu. Ana-anak pun mempunyai sejuta pertanyaan, sejuta penasaran dan sejuta perasaan yang kita sendiri sulit untuk menjelaskannya.
Kita harus pandai dalam menanamkan konsep, memberikan pengajaran dan menanamkan perasaan agar rasa penasaran anak dapat terpenuhi dan tentunya yang dapat dicerna oleh akal dan pikiran anak-anak.
Kanjeng Nabi Muhammad SAW bersabda "Kallimun Naasa biqadri 'Uquulihim". Bicaralah dengan manusia sebatas akal mereka mampu mencernanya.
Sabtu, 01 Maret 2008
SEBINGKAI KACA ANGKUH
Semua pasti tahu kaca spion. Dia minta untuk selalu dilihat, diperhatikan, selalu dan selalu. Boleh jadi ia memiliki sifat angkuh. Sebab keberadaannya memang dihajatkan manusia, minimal oleh bapak sopir dan pengendara motor yang baik. Namun begitu tanpa dia, arus transportasi tetap berjalan dengan baik, aman, tertib dan tentunya lancar juga. Mungkin andaikata dia punya mulut, tidak mustahil dia akan over acting mempertontonkan kebolehannya berdiplomasi di seminar-seminar atau forum-forum resmi hanya sekedar unjuk gigi mencanangkan sejilid konsep ideal yang (mungkin menurutnya) proporsional sambil berucap "inilah aku!". Dia sesumbar untuk eksistensi dirinya. Dia hidup karena kehidupan, bukan hidup untuk kehidupan.
Beda halnya dengan selempir pentil. Dia rendah hati, jujur dan lugu. Open management dan rela ditempatkan di tempat yang paling tak sedap sekalipun. Tahu sendri kan...? di dalam ban. Bayangkan saja, di dalam ban!.
Memang tak terlalu berharga bila ditukarkan dengan mata uang anak bangsa, paling-paling harganya tidak lebih dari Rp. 100. Tapi tanpa dia...? Bisa-bisa program Reformasi menjadi diam seribu bahasa. Begitu besar jasa, pengorbanan juga peranannya bagi kehidupan manusia, meski tak pernah minta perhatian, penilalian maupun imbalan. Apalagi sampai mengundang wartawan yang notabene "kewareken gosip" buat mengabadikan wajahnya di koran-koran atau mengumandangkan namanya di televisi-televisi nasional dan dunia. Dia berkiprah dalam diam dan diam untuk berkiprah. Dia hidup untuk kehidupan, bukan hidup karena kehidupan.
Sementara itu motto hidup "Bi Madza Ta'mal?" (dengan apa kamu bekerja), masih dapat diterima masyarakat. Sebab Ijazah (walau kadang palsu) masih dapat dipercaya, titel dan identitas formal lain masih merupakan barang antik dan harus dielu-elukan. Namun untuk masa selanjutnya, jika republik ini telah berkembang dewasa, ternyata motto tersebut akan menjadi bangkai. Lantas muncul motto baru yang lebih canggih, luwes, lugas serta intensitas relevansinya lebih akurat; "Madza Taqdiru An Ta'mala?" (apa yang dapat kamu kerjakan).
Disana, setiap individu mutlak dituntut agar konsekwen dengan amalnya dan bukan asal cuap doang. Nilai kepribadian dan kemandirian akan menjelma menjadi kriteria paling utama, terutama para ulama' dan tokoh masyarakat. Cara berpikir kaca spion akan tercampak dan unggullah manusia pentil dengan mentalnya yang teguh dan tegar.
Beda halnya dengan selempir pentil. Dia rendah hati, jujur dan lugu. Open management dan rela ditempatkan di tempat yang paling tak sedap sekalipun. Tahu sendri kan...? di dalam ban. Bayangkan saja, di dalam ban!.
Memang tak terlalu berharga bila ditukarkan dengan mata uang anak bangsa, paling-paling harganya tidak lebih dari Rp. 100. Tapi tanpa dia...? Bisa-bisa program Reformasi menjadi diam seribu bahasa. Begitu besar jasa, pengorbanan juga peranannya bagi kehidupan manusia, meski tak pernah minta perhatian, penilalian maupun imbalan. Apalagi sampai mengundang wartawan yang notabene "kewareken gosip" buat mengabadikan wajahnya di koran-koran atau mengumandangkan namanya di televisi-televisi nasional dan dunia. Dia berkiprah dalam diam dan diam untuk berkiprah. Dia hidup untuk kehidupan, bukan hidup karena kehidupan.
Sementara itu motto hidup "Bi Madza Ta'mal?" (dengan apa kamu bekerja), masih dapat diterima masyarakat. Sebab Ijazah (walau kadang palsu) masih dapat dipercaya, titel dan identitas formal lain masih merupakan barang antik dan harus dielu-elukan. Namun untuk masa selanjutnya, jika republik ini telah berkembang dewasa, ternyata motto tersebut akan menjadi bangkai. Lantas muncul motto baru yang lebih canggih, luwes, lugas serta intensitas relevansinya lebih akurat; "Madza Taqdiru An Ta'mala?" (apa yang dapat kamu kerjakan).
Disana, setiap individu mutlak dituntut agar konsekwen dengan amalnya dan bukan asal cuap doang. Nilai kepribadian dan kemandirian akan menjelma menjadi kriteria paling utama, terutama para ulama' dan tokoh masyarakat. Cara berpikir kaca spion akan tercampak dan unggullah manusia pentil dengan mentalnya yang teguh dan tegar.
Selasa, 26 Februari 2008
Cinta dan Benci Abadi
Suatu saat nanti bila engkau mencintai orang yang engkau benci, maka itulah cinta yang abadi.
Dan suatu saat nanti bila engkau membenci orang yang engkau cinta, maka itulah kebencian yang abadi
Dan suatu saat nanti bila engkau membenci orang yang engkau cinta, maka itulah kebencian yang abadi
Langganan:
Postingan (Atom)